Thursday 1 August 2013

♥ Baby "Ghiza" Birth Story ♥


Sabtu, 27 Juli 2013.....
Adalah hari yang penuh suka cita sepanjang hidupku. Hari di mana kehidupanku berubah total. 
Ya... aku kini seorang mama. Mama dari seorang putra yang terlahir dengan sehat dan sempurna. Alhamdulillah ku panjatkan kepada Allah Ta Ala saat anakku lahir ke dunia. Kini sebutan mama Sarah adalah predikat baruku untuk seumur hidup, untuk selamanya. Betapa bahagianya aku, officially i'm be a mom :)

Avaghiza Althora Agrazenna
Pemimpin kuat dan bijaksana, tegas dalam memutuskan, 
anak dari kebaikan alam

Ini adalah cerita kelahiran anakku Ghiza... yang akan selalu di ingat dan terkenang....



Ghiza lahir di Rumah Bersalin Harapan Bunda, Bandung
Margahayu Raya, Jln. Pluto Raya Blok C



Senin, 22 Juli 2013
Malam hari sekitar pukul 08.00 malam, aku periksa USG yang ke 37 minggu. Aku di cek panggul, dan dokter bilang sudah pembukaan satu, diperkirakan dede lahir dalam 2 - 4 minggu kedepan. Hasil dari cek panggul, menurut dokter aku bisa melahirkan dengan normal tetapi karena berat dede masih kurang, hanya 2.4 kg lebih so dokter memintaku makan ice cream supaya berat dedenya naik.
Sepulangnya dari USG, keluar flek darah, aku dan suami berusaha tidak terlalu panik. Karena akupun tidak berasa mulas/ apapun (feel nothing happened). Aku tunggu 1X24 jam, flek-pun berhenti dengan sendirinya.

Jum'at, 26 Juli 2013
Rutinitasku sebagai bumil muda yang sedang hamil tua, bangun tidur, leha-leha, buka internet, ngemil ice cream di pagi hari, nonton tv, dan tidur siang sampai sore hari. Bangun tidur aku berasa mulas-mulas, aku pikir hanya mulas-mulas biasa. Dan aku-pun masih lancar buang air besar, lalu beranjak untuk mandi sore hari. Tapi saat mandi aku masih berasa mulas-mulas tiada henti. Saat itu aku bertanya-tanya : 'Ya Allah ini kenapa?'

Akupun masih menyimpan conversation via sms dengan suamiku di kala momen menjelang kelahiran anak kami.

Aku : iya sayang aku abis makan. bentar lg mau mandi :) muach
Suami : Ia sayang met mandi ya hati-hati di kamar mandi licin pelan-pelan aja ya jalannya
03:55 pm 26.07.2013
Aku : iya sygku.. duh bangun bobo kok pinggulku pegel sm mules2 trs ilang trs mules lg..mau lahiran gitu ya? aduh moga2 jgn dl ya..
Suami : Ia mules ook atau apa sayangku
04:34 pm 26.07.2013
Aku : mulesnya dr apem (sebutan buat miss V)..nyeri. tp barusan aku bisa ook. habis ook masih mules2. gmn ya rasanya.. apemnya kyk udh mau disendul2 sm dede, cm brp detik trs ilang. trs gitu lg. sm kontraksi.
Suami : Waduh dah deket tuh huhu gmana atuh
04:46 pm 26.07.2013
Aku : huhu mdh2an ga lahir skrg ya. aku pgnnya tgl 7. mules2 skrg moga2 cuma kontraksi palsu (tgl 7 hari ulang tahunku, ceritanya pengen dede lahir di hari ulang tahun mamanya, samaan gitu). 
Suami : Ia nanti y dedeku baik :-) gemukin dulu dikit y :-)
04:54 pm 26.07.2013
Aku : syg aku nyerinya 5 menit skli..gmn ini? tp brp detik ilang lg :( sm mbak mau dibw ke dr. tp mulesnya msh bisa aku tahan ga terlalu sakit.
Suami : Masuk angin kali sayangnya?
05:15 pm 26.03.2013
Aku : syg pulang dl skrg ini aku bingung udh mau lahiran/ bukan.
Suami : Pake orgonitenya sayang sabar ya skrng juga macet percuma dah buka aku kesana y
05:17 pm 26.03.2013
Sebagian sms suami terhapus...huhu padahal kenang2an 
Aku : iya gatau makannya sygku. perutnya nyeri kyk mau mens. sygnya doain ya.
Aku : iya orgonitenya aku pakek kok seharian. aku bingung ini mau lahir/ blm.
Aku : aku masih kuat nahan. kalo mules trs2an aku mau periksa sm mbak ya
Aku : iya sygku. sygnya jgn panik akunya juga makin panik. aku berharapnya mules2nya ilang.
Aku : masih mules nih 5-7 mnt skli. nyeri 10 detik trs ilang. tp aku msh kuat nahan sambil nonton tv. stdknya diperiksa qt tau ini mau lahiran/ bkn. syg doain aku..
Suami : syg kena angin duduk kali
Aku : gatau nih, klo waktu aku kena angin duduk rasanya nyesek sampe ke dada. ini mah nyeri diperut sampe ke apem

Beberapa conversation sms terhapus, tapi sekitar setengah 7 malam suamiku sampai di rumah. Kita masih nunggu sambil ngobrol2 di kamar karena aku baru berasa kontraksi 5 menit sekali tapi masih bingung itu mau lahiran apa bukan karena belum ada ciri-ciri bumil mau melahirkan seperti pecah ketuban/ keluar flek darah dari miss V.
Jam setengah 10 malam. Keluar kamar kebelet pipis, dari tissu bekas elap si apem eh keluar darah. Nah dari sini aku sama suami yakin 100% dan kita langsung siap2 ke Rumah Bersalin Harapan Bunda yang nggak jauh dari rumah. Aku ganti baju, belum bawa perlengkapan apa2. Cuma bawa badan dan buku kontrol USG. Pergi-pun pelan2 naik motor sama suami, untung tempatnya nggak jauh dari rumah cuma 3 menitan naik motor (deket banget). Sesampainya di Rumah Bersalin Harapan Bunda, aku langsung ke ruangan observasi, bidan membantu cek dalam dan aku sudah masuk pembukaan dua, karena sudah keluar darah dan kontraksi 5 menit sekali, aku langsung di rawat dan di observasi di sana. Tensiku di cek, 90 mmHg. Aku juga di berikan pakaian untuk bersalin. Suamiku di minta bidan untuk langsung ke bagian administrasi untuk biaya DP rawat inap/ DP biaya persalinanku. Aku dan suami memilih untuk bersalin secara normal. Perasaan rasanya campur aduk, bener2 nggak terasa, rasanya baru aja hamil terus mengandung 9 bulan, eh sekarang si dede udah mau lahir ke dunia.. cepet bgt waktu berjalan. Suami setia mendampingi aku, setia berada di sampingku, ku genggam erat2 tangannya, meminta dukungan di saat aku betul2 menahan rasa sakit dari kontraksi yg datang terus menerus. Kita begadang sama2, ku lihat suamiku begitu lelah se-pulang kerja, aku pun sama lelahnya menahan sakit. Suamiku-pun naik ke atas ranjang bersalin, memelukku dari belakang, mencium kepalaku. Ia-pun mengantuk dan akhirnya ku biarkan suamiku tidur beberapa jam meskipun tidak ada tempat untuk dia tidur, dia bela2in tidur di lantai dan berselimutkan jaket, tapi tidurnya pulas bgt..hihi
Subuh2 ku bangunkan suamiku, karena aku betul2 butuh genggaman tangannya. Aku udah nggak kuat lagi nahan kontraksi. Jam 4 subuh datang 2 orang bidan yang mengontrol cek dalam dan kini aku pembukaan 3. Waduh lamaaaa bgt rasanya. Ya Allah kuatkan aku...huhu

Sabtu, 27 Juli 2013
Sekitar 3 jam kemudian, tepatnya jam 7 pagi. Bidan kembali mengecek, dari pembukaan 3 sekarang menuju ke pembukaan 4. OMG rasanya udah ampun-ampunan deh sampe nangis2 meluk suami. Tapi suami selalu memotivasi, walau aku udah merasa nggak kuat, Ia meyakinkan aku kalau aku pasti bisa, pasti sanggup bersalin normal seraya berkata "orang lain aja bisa, sayang juga pasti bisa, yang kuat ya". Jam 10 pagi aku kembali di cek oleh bidan, kini sudah pembukaan ke 5. Aku di beri suntikan di bagian pantat. Gak ngerti itu di suntik buat apa dan baru ngeh ternyata itu semacam di rangsang/ induksi supaya pembukaan demi pembukaan berjalan rapidly. Nah setelah di suntik ini rasa mulesnya lebih sakit bukan main, setiap kontraksi datang.. rasanya aku udah nggak sanggup lagi. Sambil bilang sama suami, "sayang aku udah nggak kuat". Bisa di bayangin aja dari kontraksi 5 menit sekali, sekarang makin cepet jadi 2 menit sekali. Dedenya udah dorong2 miss V. Disini aku betul2 merasakan beratnya perjuangan seorang Ibu melahirkan anaknya, perjuangan hidup dan mati. Nafasku sudah terengap-engap nggak beraturan sama sekali, suamiku ngingetin supaya aku mengatur nafas dgn baik seperti yang di ajarkan waktu aku ikut senam hamil. Kala itu aku mencoba mengatur nafas walaupun sambil teriak2 nahan sakitnya kontraksi dan menyebut Allahu Akbar berulang-ulang.....untung saja di saat proses perjuangan melahirkan aku masih ingat Penciptaku.. Allah Subhana Wa Ta Ala. Hampir aja aku leeeeeep (merem) kehabisan tenaga, untung suami nepok2 pipi biar bangun dan tetap kuat. Akupun menangis saking sakitnya sambil ku peluk suamiku, Ia pun mencium keningku sebagai bentuk dukungan darinya.
Akhirnya yang di nanti2pun tiba, kurang lebih jam 12 siang.. bidan kembali mengecek, dan ternyata aku sudah pembukaan ke 10 (siap bersalin/ partus). Sambil bilang : "Wah Ibu pembukaannya lengkap, siap2 ya bu sudah mau lahiran nih". Wow deg2kan bgt rasanya. Dr. Ogi-pun akhirnya datang, kurang lebih ada 4 bidan yang mendampingi aku bersalin. 1 orang dokter, 1 bidan yang ada di sebelah dokter, 1 bidan yang duduk di dekat kepalaku yg akan membantu mendorong bayi, 2 bidan yang ada di samping kiri dan kanan untuk di jadikan ganjalan kakiku dan suamiku memperhatikan dari belakang bidan sebelah kanan. Aku ingat sekali dokter memberikan suntikan di miss V, ternyata itu penahan rasa sakit sebelum akhirnya dokter melakukan episiotomi (istilah menggunting perineum <- daerah tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Karena perineum akan meregang saat proses persalinan jadi perlu di gunting  untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah terjadinya robekan. Saking udah ngga kuat nahan mules, aku sampe lupa rasanya kayak apa pas di gunting..:p
Barulah setelah si apem rada di gunting, akhirnya di mulai proses mengejan, bidannya bilang : "ngejannya kayak mau BAB aja bu". Tarik nafas dalam, ngejeeeen, cepet2 tarik lagi, ngejeeeen dan nggak boleh bersuara dari leher (nggak boleh bunyi), ngga tau deh berapa kali aku nyoba ngejen sampai akhirnya lahirlah putra pertamaku "Ghiza' dengan sehat dan sempurna. Aku-pun lega dan mengucap Alhamdulillah. Suamiku mendampingi selalu dan melihat proses persalinan istrinya ini :)
Nggak lama dede akhirnya di taruh di dadaku, ku peluk dia, aww gemes sekali liat bibirnya menyooon...hihihi. Lalu bidan mengangkat kembali dede bayi untuk di observasi di ruang perawatan bayi. Suamiku pun mengikuti bidan ke ruang baby.. foto2 dede deh. Sementara mamanya masih proses penjahitan kembali si apem. Rasanya cekit2 gimana gitu, mana si dokter sambil ngobrol sama bidan, akhirnya aku bilang : "Dok ini selesein dulu jahitannya", eh si Dr. Ogi malah ketawa..haha :p
Akhirnya beres jahitan, mama dede nunggu sejam buat istirahat pasca bersalin sambil makan siang terus di kasih obat penghilang nyeri setelah bersalin baru di dorong sama kursi roda menuju kamar Teratai B 1. Sementara dede Ghiza masih di ruang bayi sampe besok paginya supaya mamanya bisa istirahat dulu. Baru deh pagi2 Ghiza ketemu lagi sama mama dan papanya :)

Minggu, 28 Juli 2013
Saudara2 dekat suami pada datang, temen2nya juga datang. Karena ASI-ku blm lancar dan ngga tega liat dede Ghiza kelaparan, mau ngga mau manggil bidan dan akhirnya minta Ghiza di kasih sufor.

Senin, 29 Juli 2013
Menyelesaikan biaya administrasi, dapet bingkisan dari Harapan Bunda. Pulang kerumah.


"Ghiza" 1st Day"
Beberapa menit sesudah di lahirkan


"Ghiza" hari ke-2


"Ghiza" 1st Week



"Ghiza" hari ke-8 di susuin sama mommy and daddynya (:
 
and now Ghiza in 7 months old (:


Ghiza anakku sayang.. anak mama Sarah dan papa Ogi
Semoga kamu tumbuh sehat yang sempurna dan berakal pandai, alim dan beramal sholeh.
Doa mama dan papa selalu menyertaimu nak...
Love ♥ mom and daddy :)

0 comments:

Post a Comment